Berikut akan dibahas apa saja karakteristik dan ciri-ciri kalimat efektif beserta contoh kalimatnya dan penjelasannya lengkap. 1. Kesepadanan Struktur. Ciri kalimat yang efektif dapat dilihat dari kesepadanan strukturnya. Kalimat dengan kesepadanan setidaknya memenuhi dua unsur pembentuk kalimat, yakni subjek (S) dan predikat (P).
Kalimat tunggal sering disebut kalimat sederhana atau kalimat simpleks, yaitu kalimat hanya terdiri dari satu predikat saja atau satu klausa bebas. Maksud dari satu klausa di sini adalah kalimat tunggal hanya mengandung satu informasi saja. Informasi tersebut bisa kamu temukan dengan mencari predikat dari kalimat yang ditulis. Contoh kalimat
Pembuka disebut juga pendahuluan atau tesis. Pembuka berupa pengenalan isu, masalah, atau pandangan pembicara tentang topik yang akan dibahas. Bagian pembuka dalam teks ceramah sama dengan isi dalam teks ekposisi yang disebut isu. Intinya, tesis berisi isu, permasalahan, pandangan umum penulis. Isi; Isi dalam teks ceramah berupa rangkaian argumen.
Bagian ini bisa juga disebut dengan struktur paragraf. Unsur pembangun paragraf berfungsi membentuk kalimat agar menjadi paragraf yang baik. Misalnya nih, kalimat utama tanpa kalimat penjelas tidak akan membentuk paragraf yang sempurna. Unsur paragraf terdiri dari gagasan utama, kalimat utama, kalimat penjelas, dan konjungsi. 1.
Struktur yang ada dalam kalimat bahasa Indonesia sebagaimana dijelaskan dalam kaidah tata Bahasa Indoneisa, struktur kalimat terdiri dari kalimat tunggal atau berupa kalimat majemuk. Sementara kalimat yang terdiri atas satu subjek dan satu predikat sendiri disebut dengani istilah kalimat tunggal. Untuk pembentukan kalimat tunggal bisa berpola
Kalimat di atas menyebutkan dua kata atau kelompok kata yang sebenarnya cukup disebutkan sekali saja yaitu kata Bapak Yakub Nasucha. Gagasan kalimat (3) harusnya cukup disampaikan dengan kalimat: (3a) Acara selanjutnya, sambutan Ketua Jurusan PBSID. Kepada Bapak Yakub Nasucha kami persilakan.
Kalimat ini berisi pernyataan seseorang. Karena sifatnya yang memberitahukan, kalimat ini biasa disebut dengan kalimat berita. Contohnya : Bumi itu bulat. Setiadi makan nasi lima piring. b. Kalimat Imperatif Kalimat imperatif yaitu kalimat yang berupa permintaan. Permintaan tersebut bisa berupa meminta melakukan sesuatu atau yang disebut kalimat
Kalimat bahasa Inggris memiliki empat standar susunan kata, yaitu Simple Sentence, Compound Sentence, Complex Sentence dan gabungan Compound Complex. Struktur tersebut memiliki keterangan untuk memperjelas maksud dan tujuan di baliknya. Kamu bisa memahami keempat struktur itu dengan mempelajari contoh kata keterangan dalam bahasa Inggris
whSVoMB. Kalimat Efektif – Dalam pelajaran bahasa Indonesia, Anda mungkin sering menjumpai yang namanya susunan kalimat. Dalam kaidah bahasa memang ada beberapa jenis kalimat. Salah satunya adakah kalimat efektif. Menyusun sebuah kalimat yang lengkap, bisa dikatakan sebagai kalimat yang efektif. Mungkin semua orang bisa menyusun kalimat. Namun, kalimat yang tersusun belum tentu merupakan sebuah kalimat yang bisa dikatakan efektif. Ada beberapa ketentuan hingga kalimat tersebut dikatakan sebagai kalimat efektif. Bagaimana sebuah kalimat dikatakan efektif? Pengertian Kalimat EfektifDaftar IsiPengertian Kalimat EfektifCiri-Ciri Kalimat yang EfektifStruktur dalam Kalimat yang EfektifUnsur yang Menyusun Kalimat Secara EfektifContoh Kalimat Efektif Daftar Isi Pengertian Kalimat Efektif Ciri-Ciri Kalimat yang Efektif Struktur dalam Kalimat yang Efektif Unsur yang Menyusun Kalimat Secara Efektif Contoh Kalimat Efektif Sebelum membahas lebih lanjut terkait ketentuan kalimat yang efektif, agaknya Anda perlu paham tentang apa itu kalimat yang efektif. Kalimat sendiri merupakan susunan kata-kata yang membentuk makna. Sedangkan kalimat efektif adalah kalimat yang di dalamnya terdapat unsur dan struktur yang lengkap. Ada banyak kalimat yang bisa disusun dari beberapa kata. Namun, tidak semua hasil kalimat yang terbentuk bisa dikatakan sebagai kalimat efektif, kecuali kalimat tersebut punya susunan sempurna. Setidaknya, ada unsur lengkap agar kalimat tersebut bisa dikatakan sebagai kalimat yang efektif. Kalimat yang efektif punya ciri dan struktur tertentu. Ciri-Ciri Kalimat yang Efektif Seperti yang dikatakan di atas, kalimat yang efektif punya ciri-ciri tertentu sehingga dinamakan efektif. Dari ciri-ciri ini nantinya akan memudahkan Anda membedakan mana kalimat yang efektif dan mana yang tidak. Apa saja ciri-ciri yang dimaksud? Berikut ini beberapa poin cirinya 1. Unsurnya Lengkap Pada pembahasan pengertian, sudah dikatakan bahwa kalimat efektif adalah kalimat yang lengkap. Dalam hal ini, kelengkapan sebuah kalimat adalah terkait unsur di dalamnya. Unsur apa saja yang dimaksud? Tak lain dan tak bukan adalah subjek, predikat, objek, hingga keterangan. Sebuah kalimat bisa dikatakan efektif apabila terkandung unsur-unsur ini. 2. Sesuai Kaidah Baku Selain punya unsur yang lengkap, ciri kalimat yang efektif adalah bahasanya sesuai kaidah kebahasaan yang baku, mulai dari ejaan katanya hingga jenis kebahasaan yang digunakan. Dalam bahasa Indonesia tentunya Anda sudah mengenal mana kata baku dan tidak baku. Kalimat yang efektif selalu mengandung kata baku. Meskipun unsur dalam kalimat sudah lengkap namun ejaannya tidak baku, maka kalimat tersebut tidak bisa dikatakan efektif. 3. Struktur Bahasanya Sistematis Dalam sebuah kalimat pasti ada struktur yang membuatnya bisa dipahami. Ini menjadi salah satu ciri kalimat yang efektif. Jika kalimat yang tersusun tidak mudah dipahami, maka kalimat itu tidak bisa dikatakan baku apalagi efektif. Untuk menyusun kalimat yang efektif, maka kalimat tersebut harus sesuai dengan logika atau mudah dipahami. Selain itu, jalan kalimatnya juga harus sistematis. 4. Inti Kalimat Tepat Tersampaikan Ciri yang satu ini mungkin sering dikenal dengan sebutan ide pokok. Sebuah kalimat memang harus punya ide pokok yang merupakan inti dari penyampaian kalimat. Ide pokok yang ada dalam kalimat juga harus benar-benar tepat tersampaikan pada pembaca. 5. Diksi Tepat dan Tidak Bertele-tele Anda pasti pernah menjumpai kalimat yang menggunakan dua kata dengan makna yang sama. Kalimat dengan unsur seperti itu, biasanya bukan kalimat yang efektif. Mengapa demikian? Hal ini karena kalimat yang efektif selalu menggunakan kata inti yang tepat dan tidak bertele-tele. Selain itu, pemilihan kata atau diksinya juga diatur dengan sedemikian rupa, sehingga terbentuk bacaan yang baku, lengkap, dan tidak boros kata. 6. Struktur Kalimat Sepadan Untuk ciri yang satu ini, biasanya berlaku untuk kalimat pararel atau majemuk. Dalam kalimat pararel, ada unsur-unsur yang terdapat dalam dua kalimat. Untuk menghubungkan kedua kalimat tersebut, harus ada konjungsi yang menjadi penghubungnya. Kalimat sesudah penghubung inilah yang strukturnya harus disepadankan. Baik itu struktur makna maupun struktur unsur kalimat tersebut. Contohnya, jika kalimat pertama bentuknya verba, maka kalimat kedua setelah kata penghubung juga harus verbal. Sedangkan jika kalimat pertama bentuknya nomina, maka kalimat kedua juga harusnya berbentuk nomina. Struktur dalam Kalimat yang Efektif Sebuah kalimat pasti memiliki struktur yang menyusunnya menjadi bermakna. Begitu juga dengan kalimat efektif. Secara umum, ada beberapa jenis struktur dalam kalimat ini. Apa saja struktur yang dimaksud? Berikut ini penjelasannya 1. Kalimat Umum Pertama ada struktur untuk kalimat umum efektif. Struktur pada kalimat jenis ini, sama halnya dengan struktur pada kalimat pada umumnya yang terdiri dari SPOK. Namun dalam struktur umum ini, ada dua jenis unsur yang dibedakan. Pertama unsur wajib dan kedua unsur tak wajib. Unsur wajib artinya dalam struktur kalimat harus atau wajib ada unsur ini. Unsur yang dimaksud adalah subyek dan predikat, sedangkan unsur tak wajib adalah penambahan struktur selain unsur wajib. Unsur tak wajib yang dimaksud adalah obyek harus ada atau boleh ada dan kata keterangan lain, seperti keterangan aspek, keterangan tempat, dan keterangan waktu. 2. Kalimat Pararel Sesuai namanya, dalam kalimat ini akan ada dua susunan struktur kalimat. Keduanya menggunakan bentuk bahasa dan susunan yang sama pula. Dengan kata lain, kedua susunan ini merupakan bentuk kesejajaran kalimat. Pada jenis kalimat pararel ini, struktur kalimanta harus dilengkapi dengan konjungsi atau kata penghubung. Kata penghubung yang dimaksud bisa menggunakan kata dan, sedangkan, kemudian, dan kata penghubung lainnya. Secara umum, kesejajaran bentuk bahasa pada kalimat pararel ini adalah SPOK konjungsi SPOK. Namun, dalam beberapa kasus kalimat setelah konjungsi tidak harus disusun lengkap, asalkan punya kesejajaran bahasa. 3. Kalimat Periodik Dari kedua jenis struktur kalimat di atas, kalimat periodik ini yang biasanya lebih rumit dipahami. Struktur kalimat ini memang berbeda jauh dari dua jenis kalimat di atas. Dalam kalimat periodik, ada unsur kalimat pelengkap yang diletakkan di awal. Memang umumnya kata keterangan atau kalimat pelengkap letaknya ada di belakang untuk menjelaskan kalimat inti. Namun, hal ini dibuat terbalik untuk membuat kalimat lebih menarik dibaca. Tidak hanya kalimat pelengkap, terkadang bentuk strukturnya juga kata keterangan baru kemudian subyek dan predikat. Jenis kalimat ini sering dijumpai pada karya tulis seperti novel atau cerpen. Unsur yang Menyusun Kalimat Secara Efektif Seperti yang dijelaskan sebelumnya, kalimat bisa dikatakan efektif apabila unsurnya lengkap, mulai dari subyek, predikat, objek, hingga kata keterangan. Sudah tahukah Anda apa definisi dari beberapa unsur yang menyusun kalimat secara efektif itu? Berikut ini penjelasannya 1. Subyek Jika dilihat dari letaknya, secara umum subyek ini berada di awal kalimat. Subyek sendiri merupakan kata yang menunjukkan pelaku dari inti kalimat. Meskipun merupakan pelaku, subyek tidak melulu dirupakan dalam bentuk nama orang. Anda juga bisa menggunakan kata benda, tempat, kata ganti orang, dan lain sebagainya. Hal yang terpenting, dalam kalimat tersebut subyek harus punya peran yang terkait erat dengan perlakuan atau predikat. 2. Predikat Setelah subyek, biasanya penyusun kalimat di urutan kedua adalah predikat. Predikat ini akan terkait erat dengan yang namanya subyek. Hal ini karena predikat merupakan kata kerja yang sedang dikerjakan oleh pelaku atau subyek dalam kalimat tersebut. Berbeda dengan kaidah dalam bahasa Inggris, dalam bahasa Indonesia predikat didefinisikan sebagai kata kerja atau sesuatu yang dilakukan oleh subyek. Predikat dalam bahasa Indonesia, ada yang membutuhkan obyek dan ada yang bisa berdiri sendiri meski tanpa obyek. 3. Obyek Jika berbicara tentang obyek, banyak orang yang masih agak sulit membedakan antara subyek dan obyek. Hal ini karena kedua unsur ini punya bentuk yang sama. Jika subyek bisa berupa orang dan kata benda, maka hal ini juga terjadi pada obyek. Sebuah obyek bisa berupa kata orang, kata benda, atau kata lain yang serupa. Namun secara umum, obyek biasanya dalam bentuk nomina. Posisi obyek biasanya ada di belakang predikat. Ditelisik dari maknanya, obyek adalah sasaran yang dituju dari sebuah predikat Dalam sebuah kalimat, keberadaan obyek memang kadang ada, kadang tidak. Ketiadaan obyek dalam kalimat memang karena kalimat itu sendiri yang sudah bisa dipahami meski tanpa obyek. Namun dalam sebuah kalimat yang efektif, biasanya selalu ada unsur obyek. 4. Keterangan Unsur terakhir yang menyusun kalimat secara efektif adalah kata keterangan. Sesuai dengan namanya, kata keterangan ini punya makna untuk memberikan keterangan yang jelas pada sebuah kalimat. Sama seperti obyek, unsur keterangan dalam sebuah kalimat memang tidak selalu dibutuhkan. Namun, adanya unsur kata keterangan ini bisa menjadi sebuah kalimat jadi efektif. Kata keterangan bisa diwujudkan dalam bentuk kata waktu, tempat, keadaan, sifat, dan lain-lain. Tidak hanya itu, terkadang keterangan juga berwujud sebuah anak kalimat dengan kata penghubung konjungsi. Unsur keterangan menggunakan kata penghubung, biasanya berupa seba akibat. Karena kadang berupa kalimat sebab akibat, maka banyak orang merasa sulit membedakan antara unsur keterangan dan induk kalimat. Maka dari sini Anda perlu berhati-hati dalam membedakan unsur ini dengan unsur lainnya. Contoh Kalimat Efektif Pada pembahasan di atas, sudah Anda simak sendiri semua yang terkait dengan kalimat efektif. Namun dengan hanya membaca teori tersebut akan membuat kesulitan untuk memahami kalimat yang efektif. Lantas bagaimana sebenarnya agar lebih paham dengan jimat jenis ini? Salah satu caranya adalah dengan membaca langsung contoh kalimatnya. Agar lebih paham, berikut di bawah ini bisa ada beberapa contoh kalimat yang efektif beserta penjelasannya 1. Ani Membeli Makanan Roti di Pasar Kalimat di atas harusnya menjadi Ani membeli roti di pasar. Roti adalah jenis makanan, dalam kalimat yang efektif tidak perlu dijelaskan lagi bahwa roti adalah makanan. Artinya, kalimat harus dibuat sejelas dan sesimpel mungkin agar dinamakan efektif. Kalimat di atas, unsurnya secara umum sudah lengkap, mulai dari subjek, predikat, obyek, dan kata keterangan tempat. Jika dilihat dari strukturnya, kalimat di atas merupakan jenis kalimat umum. 2. Ayah Sedang Menanam Bunga Mawar, Melati, dan Kamboja Terdapat beberapa obyek yang ada dalam kalimat di atas. Semua obyek disejajarkan dengan kata penghubung dan’. Bentuk kepararelannya adalah nomina. 3. Budi Menulis dan Memaparkan Materi di Depan Kelas Berbeda dengan contoh nomor 2, pada contoh kalimat nomor tiga ini, kepararelannya berbentuk verbal. Artinya, terdapat dua kata kerja sekaligus dan dihubungkan dengan kata dan’. 4. Ani Mandi kemudian Memakai Baju Baru Sama seperti contoh kalimat nomor 3, kalimat nomor 4 ini juga berbentuk verba dengan dua kata kerja sekaligus. Kata penghubungnya menggunakan kata kemudian’. Dari beberapa contoh dan penjelasan kalimat efektif di atas, kini Anda tentu sudah lebih paham terkait pelajaran membuat kalimat yang efektif. Kalimat ini dipakai untuk kebutuhan bahasa baku. Klik dan dapatkan info kost di dekat mu Kost Jogja Harga Murah Kost Jakarta Harga Murah Kost Bandung Harga Murah Kost Denpasar Bali Harga Murah Kost Surabaya Harga Murah Kost Semarang Harga Murah Kost Malang Harga Murah Kost Solo Harga Murah Kost Bekasi Harga Murah Kost Medan Harga Murah
Ilustrasi Kalimat Efektif, Sumber KumparanKalimat efektif, sering digunakan ketika sedang menulis teks, atau bacaan. Biasanya, kalimat ini sering dipakai dalam penulisan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Efektif artinya, Anda menggunakan bahasa secara singkat dan utama dalam kalimat efektif adalah dapat dengan mudah dimengerti. Masih banyak yang belum bisa menggunakan kalimat efektif dengan baik dan benar. Namun, dalam artikel ini akan dijelaskan bagaimana cara membuat kalimat yang sesuai dengan Ejaan yang Disempurnakan EYD.Kalimat efektif, tentu saja sama dengan kalimat-kalimat yang lainnya, yaitu memiliki struktur bahasanya sendiri. Ada apa saja? Yuk cek strukturnya di bawah yang ada dalam kalimat efektif tidaklah jauh berbeda dengan struktur kalimat lainnya. Struktur kalimat ini terdiri dari subjek, objek, predikat, dan keterangan. Jika semuanya sudah ada di dalam kalimat, dan tersusun rapih, maka bisa disebut sebagai kalimat struktur, terdaat ciri-ciri kalimat efektif yang harus Anda ketahui. Melansir dari berbagai sumber, berikut ciri-ciri dari kalimat tersebut diantaranyaKalimat efektif dikatakan efektif jika kalimat tersebut dapat dengan mudah dipahami, tanpa membutuhkan penjelasan yang berbelit-belit. Kehematan kata ini bisa Anda lihat, pada kejamakan kata yang terdapat dalam suatu Kalimat Efektif Ketegasan Makna Menjadi Ciri Dalam ArtikelDikatakan kalimat efektif, apabila terdapat ketegasan makna di dalam artikel. Kata-kata jamak, bisa terjadi jika pada suatu bacaan terdapat kata yang berbeda dengan makna yang sama. Agar ketegasan makna ada di dalam suatu tulisan, maka dari itu kurangi kata-kata jamak yang ada itu, terdapat ciri-ciri yang lainnya lho. Seperti, kelogisan kalimat, kesejajaran bentuk, dan masih banyak artikel ini bisa bermanfaat dan menambah wawasan Anda ya!
Contents1 Kalimat Pengertian, Ciri, Jenis, Unsur, Struktur, Bentuk, Dan Fungsinya Pengertian Kalimat Menurut Para Ciri-Ciri Unsur-Unsur Ciri dan Contoh dari Masing-masing Unsur Subjek/Subyek S Predikat P Objek O Keterangan K Jenis Keterangan Keterangan Keterangan Keterangan Keterangan Keterangan Keterangan Keterangan Struktur Kalimat dasar berpola Kalimat dasar berpola Kalimat dasar berpola Kalimat dasar berpola Kalimat dasar berpola Kalimat dasar berpola Jenis Fungsi Share thisPengertian Kalimat – Biasanya kalimat adalah serangkaian kata yang disusun sesuai dengan kaidah yang berlaku. Setiap kata yang terlibat disusun sesuai dengan kaidahnya. Di setiap katanya juga termasuk dalam kelas/kategori, dan memiliki fungsi pada kalimat tersebut. urutan dari rentetan kata juga akan menentukan jenis kalimat yang adalah satuan sintaksis yang sudah disusun dari konstituen dasar, secara umum bentuknya berupa klausa yang sudah dilengkapi dengan konjungsi bila dibutuhkan dan disertai dengan intonasi yang kalimat sangat penting karena harus mampu menyampaikan informasi, menanyakan hal, bahkan untuk mengekspresikan emosi yang sedang kalimat menurut pendapat Keraf 1984156 adalah satu bagian dari ujaran yang didahului serta diikuti dengan kesenyapan, dan intonasi menunjukkan bagian uraiannya telah kalimat menurut pendapat Dardjowidojo 1988 254 adalah bagian terkecil dari ujaran/teks atau wacana yang mengungkapkan pikiran yang utuh secara kalimat menurut pendapat Slamet Muljana 1969 adalah keseluruhan penggunaan kata yang berlagu, disusun menurut sistem bahasa yang bersangkutan; mungkin yang dipakai hanya satu kata, mungkin kalimat menurut pendapat Kridalaksana 200192 adalah satuan bahasa yang secara relatif berdiri sendiri, memiliki intonasi final, dan secara aktual maupun potensial terdiri dari klausa. Klausa yang bebas menjadi bagian kognitif percakapan; satuan proposisi yang merupakan gabungan klausa atau merupakan satu klausa, yang membentuk satuan bebas; jawaban minimal, seruan, salam, dan ahli tata bahasa tradisional di dalam buku Chaer 1994240, kalimat adalah susunan kata-kata yang teratur yang berisi pikiran yang pendapat Alwi dkk., 2000311, kalimat adalah diucapkan dalam suara naik-turun dan keras-lembut disela jeda, diakhiri intonasi akhir yang diikuti oleh kesenyapan yang mencegah terjadinya perpaduan, baik asimilasi bunyi maupun proses fonologis Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia 1988, kalimat adalah bagian terkecil ujaran/teks yang mengungkapkan pikiran utuh dengan lisan kalimat diiringi dengan alunan titinada, disela oleh jeda, diakhiri oleh intonasi selesai, dan diikuti oleh kesenyapan yang memustahilkan adanya perpaduan atau asimilasi bunyi. Sedangkan dalam wujud tulisan kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik, tanda tanya, atau tanda kalimat dalam ragam resmi, baik lisan maupun tertulis, harus memiliki sebuah subjek S dan sebuah predikat P. Kalau tidak memiliki kedua unsur tersebut, pernyataan itu bukanlah kalimat melainkan hanya sebuah frasa. Itulah yang membedakan frasa dengan yang penting atau yang menjadi dasar kalimat adalah konstituen dasar dan intonasi final, sebab konjungsi hanya ada kalo diperlukan. Konstituen dasar itu biasanya berupa klausa. Sehingga pada klausa diberi intonasi yang final, maka terbentuklah kalimat lainnya yaitu konstituen dasar bisa berupa klausa karena biasanya berupa klausa, tapi bisa juga berupa kata/frasa. Mungkin status kalimatnya tak sama. Kalimat dengan konstituen dasar berupa klausa tentu menjadi kalimat mayor/ yang terbentuk dalam inti kalimat bahasa Indonesia, akan terlihat pada salah satu konstituen yang berperan penting dibanding yang lainnya. Konstituen itu seolah menentukan konstituen lainnya, yang dimana boleh muncul dalam suatu kalimat. Konstituen punya peran besar dan sebagai pusat, sedang konstituen yang lain disebut pendamping. Dalam kalimat yang memakai verba, pendamping adalah KalimatPada bahasa lisan diawali dengan kesenyapan serta diakhiri dengan kesenyapan pula. Pada bahasa tulis diawali dengan huruf kapital dan diakhiri dengan titik., tanda Tanya?, serta tanda seru!.Kalimat aktif minimal terdiri dari subyek dan juga transitif disertai dengan objek, predikat intransitive bisa disertai dengan anggapan yang urutan yang logis di setiap kata maupun kelompok kata yang dimana mendukung fungsi SPOK dan disusun ke dalam satuan sesuai dengan satuan makna, ide, atas pesan yang paragraf yang terdiri dari dua kalimat atau lebih, kalimat-kalimat tersebut disusun ke dalam satuan makna pikiran yang saling berkaitan. Hubungan dijalin melalui konjungsi, pronominal/kata ganti, repetisi/struktur KalimatAdapun unsur-unsur dalam suatu kalimat seperti berikut Subjek/Subyek SPredikat PObjek/Obyek OPelengkapKeterangan KCiri dan Contoh dari Masing-masing Unsur KalimatSubjek/Subyek SAdalah unsur pokok yang ada di suatu kalimat, disamping dari unsur predikat. Dalam pola penulisan kalimat bahasa Indonesia, secara umum subjeknya terletak sebelum predikat kecuali jenis kalimat inversi. Secara umum subjeknya berwujud nomina. Contohnya Mereka datang dari Bieber merupakan penyanyi asal pergi ke Justin Bieber, dan Bambang merupakan Subjek. Dan ada juga subjek yang bukan nomina. Contohnya Berwudhu harus dilakukan sebelum menjalankan adalah sebuah hati dapat dialami oleh semua subjek Menjawab pertanyaan “apa” atau “siapa”Diikuti dengan kata “itu”Diawali dengan kata “bahwa”Memiliki keterangan pewatas “yang” konjungsi dengan menggunakan kata “yang”Tidak diawali dengan preposisi seperti “dari”, “dalam”, “di”, “ke”, “kepada”, “pada”.Berupa Nomina atau Frasa NominalPredikat PPredikat juga menjadi unsur utama dalam kalimat di samping subjek, yang menjadi inti dalam kalimat. Unsur yang dapat mengisi predikat dapat berupa kata, sebagai contoh verba, adjektiva, atau nominal, numeral serta preposisional. Tak hanya itu, adapun frasa, sebagai contoh frasa verbal, frasa adjektival, frasa nominal, frasa numeralia bilangan.Contohnya Gilang bermain gitar di lantai memasak sedang melihat game kata bermain , memasak, dan melihat merupakan sebuah predikatMenjawab pertanyaan “mengapa” dan “ berupa kata “ialah” atau “adalah”.Ingkaran dapat diwujudkan dengan kata “tidak”Bisa diikuti dengan kata-kata aspek atau modalitas, contoh “telah”, “sudah”, “sedang”, “belum”, “akan”, “ingin”, “hendak”, “mau”, dan lain OBukan merupakan unsur wajib dalam kalimat. Biasanya letaknya setelah predikat dengan kategori verbal transitif kalimat aktif transitif yang minimal memiliki tiga unsur utama SPO. Dalam kalimat aktif, objek akan berubah menjadi subjek jika kalimatnya dipasifkan. Sebaliknya, objek yang ada dalam kalimat pasif akan menjadi subjek jika kalimatnya menjadi kalimat aktif. Secara umum objek berkategori nomina. Contohnya Laras bermain membeli sebuah itu memakan kalimat di atas, kata slime, sebuah boneka, dan pelet merupaan sebuah objekBerada di belakang berubah menjadi subjek dalam kalimat didahului dengan preposisi,Diawali dengan kata “bahwa”PelengkapObjek dan pelengkap memiliki kesamaan. Yaitu bersifat wajib ada sebab untuk melengkapi makna verba predikat kalimat, menempati posisi dibelakang predikat serta tidak didahului preposisi. Perbedaan keduanya terletak dalam kalimat pasif. Dalam kalimat pasif, pelengkap tidak menjadi ada objek dan juga pelengkap di dalam kalimat aktif, objeklah yang akan menjadi subjek kalimat pasif, bukan pelengkap. Contohnya Gilang selalu ingin berbuat Aji tersandung itu terbuat dari pelengkapBerada dibelakang didahului sama dengan objek. Tetapi objek ada di belakang kalimat, dan pelengkap masih bisa disisipkan dengan unsur lainnya yaitu objek. Contohnya Anggi mengirimi Sri buku membelikan Ayahnya sepatu buku baru dan juga sepatu baru fungsinya sebagai pelengkap dan tidak mendahului KAdalah unsur kalimat yang menjelaskan lebih lanjut tentang sesuatu dalam sebuah kalimat. Contohnya keterangan akan memberikan informasi mengenai tempat, waktu, cara, sebab, dan juga tujuan. Keterangan juga bisa berwujud kata, frasa, atau anak kalimat. Keterangan yang berwujud frasa ditandai dengan preposisi. Seperti di, ke, dari, dalam, pada, kepada, terhadap, tentang,oleh, dan yang berwujud anak kalimat ditandai dengan konjungsi kata penghubung. Seperti ketika, karena, meskipun,supaya, jika, dan keteranganBukan termasuk ke dalam Unsur Utama tidak bersifat wajib seperti subjek, predikat, objek dan pelengkap .Tidak terikat dengan posisi mempunyai kebebasan tempat diawal/diakhir , atau diantara subjek dan predikat.Jenis KeteranganKeterangan WaktuKeterangan waktu dapat berwujud kata, frasa, atau anak kalimat. Keterangan waktu berupa kata merupakan kata yang menyatakan waktu, contoh kemarin, besok, sekarang, kini, lusa, siang, dan juga waktu berupa frasa adalah untaian kata yang juga menyatakan waktu, contoh kemarin pagi, hari Senin, 7 Mei, dan juga minggu depan. Sedangkan keterangan waktu berupa anak kalimat ditandai dengan adanya konjungtor yang juga menyatakan waktu. Contohnya setelah, sesudah, sebelum, saat, sesaat, sewaktu, dan kalimatnya Bulan depan akan diadakan cuti TempatKeterangan tempat berwujud frasa yang menyebutkan tempat dengan ditandai oleh preposisi, contoh di, pada, dan juga Justin Bieber akan mengadakan konser di New CaraKeterangan cara dapat berwujud kata ulang, frasa, atau anak kalimat yang menjelaskan cara. Keterangan cara yang berwujud kata ulang adalah perulangan adjektiva. Keterangan cara yang berwujud frasa ditandai dengan kata “dengan” atau “secara”. Keterangan cara yang berwujud anak kalimat ditandai dengan kata “dengan” dan “dalam”.Contoh Ibu memotong ikan dengan menggunakan pisau SebabKeterangan sebab berwujud frasa dan anak kalimat. Keterangan sebab yang berwujud frasa ditandai dengan adanya kata “karena” atau “lantaran” yang diikuti dengan nomina atau frasa nomina. Keterangan sebab yang berwujud anak kalimat ditandai dengan adanya konjungtor “karena” atau “lantaran”.Contoh Bapak menyuruhku menjauhi Gilang karena tidak berperilaku TujuanKeterangan tujuan dapat berupa frasa ataupun anak kalimat. Keterangan tujuan yang berwujud frasa ditandai dengan kata “untuk” atau “demi”.Sementara keterangan tujuan yang berupa anak kalimat ditandai dengan adanya konjungtor supaya, agar, dan Sebelum berangkat ke Jakarta, Gilang memeluk ibunya supaya hatinya AposisiKeterangan aposisi akan memberikan penjelasan nomina, contoh subjek atau objek. Jika ditulis, keterangan aposisi diapit dengan tanda koma, tanda pisah –, atau tanda Dosen saya, Bapak Sudarso, terpilih menjadi dosen TambahanKeterangan tambahan akan memberikan penjelasan nomina subjek ataupun objek. Namun berbeda halnya dengan keterangan aposisi. Keterangan aposisi bisa menggantikan unsur yang diterangkan. Sementara keterangan tambahan tidak bisa menggantikan unsur yang Gilang, mahasiswa tingkat dua, mendapatkan beasiswa ke luar PewatasKeterangan pewatas ini akan memberikan pembatas antara nomina. Contoh subjek, predikat, objek, keterangan, dan juga pelengkap. Jika keterangan tambahan bida dihilangkan, maka keterangan pewatas ini tidak dapat Mahasiswa yang mendapatkan IP tiga lebih akan mendapatkan beasiswa KalimatSeluruh kalimat yang biasanya kita gunakan, beberapa diantaranya berasal dari struktur/pola kalimat dasarnya saja. Sesuai dengan kebutuhan setiap individu, kalimat dasar itu dikembangkan berdasarkan kaidah yang berlaku. Pola dasar kalimat dalam bahasa Indonesia, yaitu Kalimat dasar berpola SPKalimat dasar berpola SP hanya memiliki dua unsur yakni subjek dan predikat. Pada umumnya, predikat dapat berupa kata kerja, kata benda, kata sifat, maupun kata Mobil itu besarMobil itu sebagai subjek, dan besar sebagai dasar berpola SPOPola kalimat SPO biasa digunakan di dalam kehidupan Gilang mengemudikan sebagai subjek, mengemudi sebagai predikat, dan mobil sebagai dasar berpola SPPelContoh Keluarganya pergi merupakan subjek, pergi sebagai predikat, dan liburan sebagai dasar berpola SPOPelContoh Supir taxi mengemudikan taxinya taxi sebagai subjek, mengemudikan sebagai predikat, taxinya sebagai objek, dan ugal-ugalan sebagai dasar berpola SPKContoh Gilang bermain malam sebagai subjek, bermain sebagai predikat, dan malam hari sebagai dasar berpola SPOKContoh Setiawan mencuci bajunya pagi sebagai subjek, mencuci sebagai predikat, bajunya sebagai objek, pagi tadi sebagai dasar berpola S-P-O-Pel-KKalimat dasar dengan pola ini memiliki unsur subjek, predikat, objek, pelengkap, dan juga keterangan. Subjek dapat berwujud nomina atau frasa nominal, predikat berwujud verba dwitransitif, objek berwujud nomina atau frasa nominal, pelengkap berwujud nomina atau frasa nominal serta keterangan berwujud frasa Bapak membelikan Gilang sepatu olahraga di Moro dasar berpola dasar dengan menggunakan pola ini memiliki unsur subjek, predikat, pelengkap serta keterangan. Dalam pola ini, subjek berwujud nomina atau frasa nominal, predikat berwujud verba intransitif, kata sifat serta pelengkap berwujud nomina atau adjektiva dan juga keterangan berwujud frasa Aku sedih ketika kamu masuk rumah Kalimat1. Kalimat Dilihat dari Segi MaknanyaDibagi kembali menjadi lima kategori. Diantaranya Kalimat BeritaAdalah kalimat yang isinya memberitakan tentang informasi kepada pembaca/pendengar. Bila kita bercerita tentang kecelakaan maka kita sedang memberitahu kejadian itu. Contohnya Tadi pagi ada kecelakaan di depan yang terjadi tadi pagi mengakibatkan kemacetan yang cukup yang terjadi di Pekalongan tingginya hingga selutut orang kebakaran di daerah Jakarta PerintahAdalah imperatif yang merupakan kalimat yang artinya mampu memberi perintah dalam melakukan suatu hal. Secara umum kalimat perintah berbentuk taktransitif atau transitif baik aktif maupun pasif. Kalimat yang predikatnya adjektiva juga bisa berbentuk perintah, tergantung macam adjektivanya. Sebaliknya, bila kalimat bukan verbal/adjektiva tak memiliki bentuk perintah. Contohnya Buatlah suatu kalimat dengan pola SPOK!Tutuplah pintu itu!Kalimat Perintah TaktransitifKaidah dalam membuat kalimat perintah taktransitif, yaitu Menghilangkan subjek, biasanya dapat berupa pronomina persona bentuk verba seperti apa partikel –lahjika dikehendaki untuk sedikit memperhalus Kamu berjalan kakilah sekali-kali!Naiklah sepeda sekali-kali!Berliburlah ketempat nenekmu!Kalimat Perintah Transitif AktifKaidah yang dipakai dalam membuat kalimat perintah yang verbanya transatif aktif mirip dengan kaidah yang dipakai pada kalimat perintah traktransitif kecuali tentang bentuk verbanya. Pada kalimat transitif, verbanya harus diubah dalam bentuk perintah lebih dulu dengan menanggalkan prefiks meng- dari verbanya. Contohnya Kamu Mencari pekerjaan apa saja kalimat berita.Carilah pekerjaan apa saja kalimat perintah.Kamu membelikan adikmu tas baru kalimat berita.Belikanlah adikmu sepatu baru kalimat perintah.Kalimat Perintah Bentuk PasifKalimat ini juga bisa disampaikan dalam bentuk pasif. Bentuk verba yang dipakai masih tetap dalam keadaan pasif, dan urutan katanya tak berubah. Bila dituliskankalimatnya akan disertai penggunaan tanda seru !. Sementara jika diucapkan, maka nada yang digunakan cenderung naik. Contohnya Kontrak itu harus dikirim sekarang!Surat harus diketik serapi-rapinya, ya!Penggunaan kalimat dalam bentuk pasif pada bahasa Indonesia sangat umum digunakan. Hal itu berkaitan dengan keinginan pembicara dalam meminta seseorang melakukan sesuatu Kalimat PerintahSelain kalimat yang bentuknya pasif, masih ada juga sejumlah kata yang dipakai dalam menghaluskan perintah. Contohnya coba, tolong, dan silahkan yang seringkali Ingkar pada Kalimat PerintahKalimat perintah juga bisa dibuat menjadi bentuk ingkar dengan menggunakan kata jangan. Misalnya kata “tolong” dan “coba”, kata “jangan” juga diimbuhi dengan partikel -lah di dalam kalimat perintah. Contohnya Janganlah membuang sampah dekat-dekat dengan tiang listrik TanyaKalimat tanya biasa disebut dengan kalimat interogatif yang isinya kalimat dengan maksud untuk menanyakan sesuatu/seseorang. Bila seseorang ingin mengetahui jawaban dari sesuatu, maka ia akan bertanya pada orang dengan kalimat ini lima cara yang dipakai dalam membentuk kalimat tanya Menambahkan kata urutan kata “bukan” atau “tidak”.Mengubah intonasi menggunakan kata SeruKalimat ini biasa disebut dengan kalimat interjektif, yaitu kalimat yang menunjukkan rasa kagum pada sesuatu. Sehingga kalimat ini menggunakan tanda Diathesis KalimatKalimat AktifAdalahh kalimat yang dimana subjeknya langsung melakukan pekerjaan pada objeknya. Secara umum kata kerja dipakai dengan ditandai awalan me-. Tapi tak sedikit kalimat aktif yang disertai dengan imbuhan, contohnya makan dan minum. Contoh kalimatnya Gilang menggunakan botol untuk menciptakan PasifPada kalimat pasif kata kerja yang dipakai adalah menggunakan kata di- atau ter-. Contoh kalimatnya Bangunan disana dikerjakan dengan sangat baik oleh para arsitektur Berdasarkan Urutan KataKalimat NormalAdalah kalimat yang berpola dasar yang dimana subjek pada kalimatnya mendahului InverseAdalah kalimat kebalikan dari kalimat normal. Yang dimana predikat yang dipakai mendahului MinorKalimat ini mempunyai satu inti fungsi gramatikalnya. Contohnya kalimat tambahan, kalimat jawaban, kalimat salam, panggilan ataupun MayorKalimat mayor hanya memiliki subjek dan predikat saja. Objek, pelengkap dan juga keterangan dapat ditambahkan sesuka hati. Sama halnya dengan yang ada di pola dasar Berdasarkan Struktur GramatikalnyaKalimat TunggalPada kalimat tunggal hanya memiliki subjek dan predikatnya saja. Bila dilihat pada unsur penyusunannya, maka kalimat panjang dalam bahasa Indonesia bisa diubah ke dalam bentuk yang paling Ibu-ibu bersalamanDapat kita lihat, pola kalimat di atas hanya memiliki subjek dan predikat saja, sehingga dapat dikategorikan ke dalam kalimat MajemukDalam kehidupan sehari-hari, kita sering menggabungkan beberapa pertanyaan ke dalam satu kalimat untuk memudahkan dalam hal berkomunikasi. Sehingga nantinya akan menghasilkan penggabungan pada struktur kalimat yang ada kalimat dasar di dalamnya. penggabungan itulah yang disebut dengan kalimat majemuk. Jenis-jenis kalimat majemuk diantaranya yaitu Kalimat Majemuk SetaraStruktur dari kalimat majemuk setara memiliki dua atau lebih kalimat tunggal yang apabila dipisahkan dapat berdiri penghubung atau konjungsi yang digunakan kalimat majemuk setara pada umumnya menggunakan kata dan, serta, tanda koma ,, tetapi, lalu, kemudian, kalimat majemuk setara Indonesia tergolong negara berkembang tetapi Singapura telah digolongkan negara Majemuk BertingkatDalam kalimat ini terdapat dua kalimat yang satunya menjadi induk kalimat yang bisa berdiri sendiri atau bebas, dan anak kalimat kebalikan dari induk kalimat. Kata penghubung atau konjungsi yang digunakan kalimat majemuk bertingkat yakni ketika, sejak, karena, oleh sebab itu, hingga, sehingga, maka, jika, asalkan, apabila, meskipun, walaupun, andai kata, seandainya, agar supaya, seperti, kecuali, kalimat majemuk bertingkat Ilmuwan masih saja mencari asal usul bulan induk kalimat meskipun hingga sekarang masih belum ada kepastian yang jelas anak kalimat.Kalimat Majemuk CampuranAdalah dua jenis kalimat majemuk yaitu setara dan bertingkat yang digabungkan menjadi satu kalimat. Contohnya Sebab hujan turun dengan derasnya, mereka tidak dapat pulang dan menunggu di Berdasarkan Unsur KalimatKalimat LengkapKalimat ini akan mengikuti pola dasar dari suatu kalimat, baik yang telah dikembangkan ataupun yang tidak. Penggunaan unsurnya jelas hingga mudah dipahami. Contohnya Warna hijau melambangkan tidak LengkapKalimat tak lengkap hanya memiliki satu unsur. Pada umumnya jenis kalimatnya seperti semboyan, salam, perintah, pertanyaan, ajakan, jawaban, setuan, larangan, sapan dan lain kalimat tidak lengkap Kapan pulang?5. Berdasarkan PengucapanKalimat LangsungSecara detail, kalimat langsung ini bisa menirukan sesuatu yang disampaikan oleh orang lain. Tanda baca kutip juga dipakai dalam kalimat langsung. Kutipannya berupa kalimat tanya, berita atau kalimat langsung “Letakkan sapumu!” bentak pak Tak LangsungAdalah kalimat yang melaporkan kembali tentang kalimat yang disampaikan oleh orang lain. Kutipannya berupa berita. Contoh kalimat tak langsung Bapak Gilang berkata padaku bahwa lebih baik membaca daripada KalimatSubjekAdalah pokok kalimat. Fungsinya yaitu dapat dicari dengan pertanyaan “Siapa/Apa yang dibicarakan oleh kalimat ini?” Subjek berjenis kata benda atau frasa benda, karena definisi subjek merupakan sesuatu yang disebutkan oleh keterangan langsung terhadap suatu subjek. Predikat bisa ditemukan dengan pertanyaan “Ada apa dengan subjek? Apa yang dilakukan subjek? Bagaimana keadaan subjek?”ObjekAdalah bagian dari kalimat yang dapat diubah mengjadi subjek, caranya dengan dipasifkan/diaktifkan. Objek dapat ditemukan dengan cara memastikan/mengaktifkan kalimat. Bagian yang berubah dari subjek adalah bagian dari sifatnya yang keterangan yaitu bisa berpindah dengan melewati subjek/predikat, tanpa mengubah makna kalimat bentuknya menyerupai ciri pelengkap yakni tidak bisa dipindahkan atau melompati subjek dan predikat serta tidak dapat diubah menjadi penjelasan lengkap dari Pengertian Kalimat yang dimulai dari pengertian hingga fungsinya. Semoga informasi ini membantu anda dalam memahami kalimat dan cara membuatnya. Dan semoga Juga